Individu, Keluarga dan Masyarakat



Individu, Keluarga dan Masyarakat

Kehidupan ini tidak bisa terlepas dari yang namanya individu (diri sendiri), keluarga dan masyarakat. Kehidupan individu tidak akan bisa berjalan atau hidup kalau tidak adanya orang lain seperti keluarga dan masyarakat begitu pun sebaliknya,karena manusia adalah makhluk social yang dimana setiap manusia pasti membutuhkan orang lain.
    Peran keluarga dan masyarakat sangat mempengaruhi diri kita, baik itu dari segi positif atau pun negatif.untuk itu kita harus tau apa fungsi individu,keluarga dan masyarakat , agar kehidupan kita berjalan sesuai dengan harapan kita.
      Sebelum kehidupan terarah kepada hal-hal yang tidak di inginkan terlebih dahulu kita harus mengetahui fungsi individu,keluarga dan masyarakat.

Individu dan keluarga
 
     
     Individu adalah diri seseorang yang tidak butuh orang lain atau diri sendiri. Keluarga adalah suatu bentuk masyarakat yang tidak bersifat umum keberadaan orang-orangnya.
     Di dalam suatu keluarga peran seorang ibu dan ayah sangat penting untuk kelangsungan hidup seorang anak, apabila kehidupan sebuah keluarga tidak terjamin untuk seoarang anak maka seorang anak akan terpengaruh dalam apa yang tidak kita inginkan. Oleh karena itu seorang ibu harus dapat mengatur seorang anak dan suami memelihara pendidikan anak-anak.
    Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi.(Mukhlish muchad Fuadi: 3rd Semester 2007)
Banyak sekali tugas seorang ibu dan ayah untuk sebuah keluarga demi utuhnya kehidupan sebuah keluarga.
Beberapa peran ibu dan ayah dalam keluarga :
a.      Ayah bertangung jawab akan kehidupan istri dan anak
b.      Ibu harus mengetahui akan kehidupan rumah dalam rumah tangga
c.       Ibu sebagai pelindung seorang anak
d.      Ayah memberi nafkah kepada keluarga.

Individu dan Masyarakat
   
   Para ahli telah memberikan banyak pengertian tentang masyarakat. Smith, Stanly dan shores mendefinisikan masyarakat sebagai suatu kelompok individu-individu yang terorganisasi serta berfikir tentang diri mereka sendiri sebagai suatu kelompok yang berbeda.(Smith, Stanly, shores, 1950, p.5)     
     Ada dua hal yang kita bias lihat dari pengertian di atas bahwa masyarakat kumpulan kelompok yang terorganisasi dan  masyarakat hanya berfikir tentang dirinya sendiri.
      Znaniecki menyatakan bahwa masyarakat merupakan suatu sistem meliputi unit biofisik para individu yang bertempat tinggal pada suatu daerah geografis tertentu selama periode waktu tertentu dari suatu generasi.(F Znaniecki, 1950, p. 145).
      Dari pengertian di atas sangat berbeda bahwa masyarakat itu tidak perlu berorganisasi, karena individu yang bertempat tinggal atau menempati suatu daerah itu sudah disebut masyarakat. Oleh karena itu masyarakat bukanlah kumpulan suatu kelompok yang harus berorganisasi yang dapat membentuk suatu kelompok.

FUNGSI KELUARGA

Fungsi keluarga menurut Friedman 1998 (dalam Setiawati & Santun, 2008) adalah :
a)    Fungsi Afektif
Fungsi afektif adalah fungsi internal  keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga.

b)    Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi

c)    Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.

d)    Fungsi Ekomomi
Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.
e)    Fungsi Perawatan Kesehatan

Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.

MASYARAKAT INDUSTRI DAN MASYARAKAT NON INDUSTRI :

(1) Masyarakat Non Industri

Kita telah tahu secara garis besar bahwa , kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).

(a) Kelompok primer

Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Di karenakan para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih akrab.
dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.

(b) Kelompok sekunder

Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karen yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antaranggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan; keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan berkembang kelompok formal (formal group) atau lebih akrab dengan sebutan kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti perbedaan yang terjadi adalah : Kelompok tidak resmi (informal group) tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART) seperti yang lazim berlaku pada kelompok resmi.

Namun demikian, kelompok tidak resmi juga mempunyai pembagian kerja, peranan-peranan serta hirarki tertentu, norma-norma tertentu sebagai pedoman tingkah laku para anggota beserta konvensi-konvensinya. Tetapi hal ini tidak dirumuskan secara tegas dan tertulis seperti pada kelompok resmi (W.A. Gerungan, 1980 : 91).
Contoh : Semua kelompok sosial, perkumpulan-perkumpulan, atau organisasi-organisasi kemasyarakatan yang memiliki anggota kelompok tidak resmi.

(2) Masyarakat Industri


Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 : 190).
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.

Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu,tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak timbul kepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada batas tertentu, sesuai dengan bertambahnya individualisme.

Individu, Keluarga dan Masyarakat
     Dari uraian tersebut dapat kita simpulkan bahwa individu,keluarga dan masyarakat itu saling membutukan satu sama lainnya.Dan kita juga dapat mengetahui hunbungan antara individu, keluarga dan masyarakat yang dimana saling berkaitan apabila salah satu dari itu tidak berjalan/tidak terlaksana dengan baik maka kehidupan ini akan terasa tidak seimbang, karena manusia itu adalah makhluk social dimana manusia pasti membutuhkan orang lain.
   Jika individu dan masyarakat itu serasi selaras dan seimbang dalam kehidupan maka manusia akan sejahtera dan bahagia lahir maupun batinnya.maka dari itu agar kehidupan kita menjadi apa yang kita inginkan, jalankan lah kehidupan ini apa adanya.